Pengertian
Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum adalah
proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau
lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Tiga pengertian
utama komunikasi yaitu pengertian secara paradigmatis, etimologis, dan
terminologis. Pengertian komunikasi secara paradigmatis berarti pola yang
meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk
mencapa tujuan tertentu. Pengertian komunikasi secara terminologis adalah
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seorang kepada orang lain. Sedangkan
secara etimologis, komunikasi berasal dari "communicatio"(latin) dan
comminis (latin) yang berarti sesuatu yang dikomunikasikan.
Teori
Komunikasi
Menurut Littlejohn (1989), secara umum
teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama
disebut kelompok "teori-teori umum" (general theories). Kelompok
kedua adalah kelompok "teori-teori kontekstual" (contextual
theories).
1. Teori-teori Umum (general theories)
Teori-teori Fungsional dan
Struktural. Ciri dari jenis teori ini (meskipun istilah fungsional dan
struktural barangkali tidak tepat) adalah adanya kepercayaan atau pandangan
tentang berfungsinya secara nyata struktur yang berada di luar diri pengamat.
Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari struktur. Oleh
karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yg berada di
luar dirinya.
2. Teori-teori Behavioral dan Cognitive
Teori-teori ini merupakan
gabungan dari dua tradisi yg berbeda. Asumsinya tentang hakikat dan cara
menentukan pengetahuan juga sama dengan aliran strukturalis dan fungsional.
3. Teori-teori Konvensional dan Interaksional
Teori-teori ini berpandangan
bahwa kehidupan sosial meruapakan suatu proses interaksi yg membangun,
memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini
bahasa dan simbol-simbol. Komunikasi, menurut teori ini dianggap sebagai alat
perekat masyarakat (the glue of society). Kelompok teori ini berkembang dari
aliran pendekatan "interaksionisme simbolis" (symbolic
interactionism) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung
teori-teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.
4. Teori-teori Kritis dan Interpretif
Gagasan-gagasannya banyak
berasal dari berbagai tradisi, seperti sosiologi interpretif (interpretive
sociology), pemikiran Max Weber, Phenomenology dan Hermeneutics, Marxisme dan
aliran "Frankfurt School", serta berbagai pendekatan tekstual,
seperti teori-teori retorika, biblical, dan kesusastraan. Pendekatan kelompok
teori ini terutama sekali populer di negara-negara eropa.
5. Teori - Teori Kontekstual (contextual theories)
Komunikasi Intrapribadi
(intrapersonal communication) adalah proses komunikasi yg terjadi dalam diri
seseorang. Yang menjadi pusat perhatian disini adalah bagaimana jalannya proses
pengolahan informasi yg dialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya.
Jenis-jenis
Komunikasi
A. Komunikasi
Menurut Cara Penyampaian
Pada
dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia
selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memliki kebutuhan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang trampil dalam
berkomunikasi, oleh karena itu perlu mengenali berbagai cara penyampaian
informasi.
Menurut
cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi
lisan
Komunikasi
lisan dapat terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua
belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun
rapat dan sebagainya. Dan dapat terjadi secara tidak langsung karena dibatasi
oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
2. Komunikasi
tertulis
Komunikasi
tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi
dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Dalam
komunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan
komunikasi itu dilaksanakan agar berita tersebut aman, mudah dimengerti, dan
tidak menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud. Contohnya:
a. Naskah,
digunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat kompleks.
b. Blangko-blangko,
digunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
c. Gambar
dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
d. Spanduk,
biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak.
B. Komunikasi
Menurut Kelangsungan
Dalam
proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak
tersebut sebagai berikut :
1. Komunikasi
langsung
Proses
komunikasi yang dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang
ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi
tidak langsung
Proses
komunikasi yang dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat
atau media komunikasi dan dibatasi oleh jarak.
C. Komunikasi
Menurut Perilaku
Komunikasi
merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga
dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi
dapat dibedakan menjadi:
1. Komunikasi
formal
Komunikasi
yang terjadi antara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah
diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan,
konferensi, seminar, dan sebagainya.
2. Komunikasi
informal
Komunikasi
yang terjadi dalam suatu organisasi / perusahaan yang tidak ditentukan dalam
struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak
berpengaruh terhadap kepentingan organisasi / perusahaan, misalnya kabar
burung, desas-desus, dan sebagainya.
3. Komunikasi
nonformal
Komunikasi
yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu
komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau
perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi antar organisasi atau
perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan dan
sebagainya.
Jadi,
komunikasi formal, informal, dan nonformal saling berhubungan satu sama lain,
dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan
komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta
dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.
D. Komunikasi
Menurut Maksud
Bila
diperhatikan dengan seksama, dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana
bila terdapat inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksananya komunikasi
lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut.
Menurut
maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Berpidato
b. Memberi
ceramah
c. Memberi
prasaran
d. Wawancara
e. Memberi
perintah atau tugas
E. Komunikasi
Menurut Ruang Lingkup
Ruang
lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka
komunikasi menurut ruang lingkupnya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi
internal
Komunikasi
yang berlangsung dalam lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi di antara
anggota organisasi atau perusahaan tersebut.
Komunikasi
internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a. Komunikasi
vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan. Misalnya
perintah, teguran, pujian, dan sebagainya.
b. Komunikasi
horizontal yang terjadi di dalam lingkungan organisasi / kantor diantara orang-
orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
c. Komunikasi
diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi / kantor diantara
orang- orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur
vertikal.
2. Komunikasi
eksternal
Komunikasi
yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang
ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan
untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan, dan kerjasama dengan
masyarakat.
Komunikasi
dengan pihak luar dapat berbentuk:
a. Eksposisi,
pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.
b. Konferensi
pers (press release).
c. Siaran
televisi, radio, dan sebagainya.
d. Bakti
sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya.
F. Komunikasi
Menurut Aliran Informasi
Informasi
merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena
itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang
sedang terjadi.
Komunikasi
menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Komunikasi
satu arah (simplex)
Komunikasi
yang berlangsung dari satu pihak saja. Pada umumnya komunikasi ini terjadi
dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang
mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk
menjaga kewibawaan pimpinan.
2. Komunikasi
dua arah (duplex)
Komunikasi
yang bersifat timbal balik. Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk
memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya.
3. Komunikasi
ke atas
Komunikasi
yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
4. Komunikasi
ke bawah
Komunikasi
yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
5. Komunikasi
ke samping
Komunikasi
yang terjadi antara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
G. Komunikasi
Menurut Jaringan Kerja
Komunikasi
menurut jaringan kerja dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Komunikasi
jaringan kerja rantai
Komunikasi
terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti
pola komunikasi formal.
2. Komunikasi
jaringan kerja lingkaran
Komunikasi
terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
3. Komunikasi
jaringan bintang
Komunikasi
ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.
H. Komunikasi
Menurut Peranan Individu
Dalam
komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses
komunikasinya. Komunikasi menurut peran individu antara lain:
1. Komunikasi
antar individu dengan individu lain
Komunikasi
ini berlangsung baik secara informal maupun nonformal, yang jelas individu yang
bertindak sebagai komunikator harus dapat mempengaruhi individu lain.
2. Komunikasi
antar individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi
ini terjadi karena suatu individu memiliki kemampuan yang tinggi untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
3. Komunikasi
antar individu dengan dua kelompok atau lebih
Dalam
komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau
lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang
harmonis.
I. Komunikasi
Menurut Jumlah Pelaku dalam Komunikasi
Komunikasi
selalu terjadi antar sesama manusia baik individu maupun kelompok. Oleh karena
itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri
di samping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu komunikasi
menurut jumlah pelaku dalam komunikasi antara lain :
1. Komunikasi
perseorangan
Komunikasi
yang terjadi secara perseorangan antara pribadi dengan pribadi tentang
permasalahan yang bersifat pribadi. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan
secara langsung maupun tidak langsung.
2. Komunikasi
kelompok
Komunikasi
yang berlangsung dalam suatu kelompok tentang masalah-masalah yang menyangkut
kepentingan banyak orang dalam kelompok. Dalam komunikasi ini nampak lebih
terbuka bila dibanding dengan komunikasi perseorangan.
J. Komunikasi
Menurut Kemasan Pesan
Komunikasi
dapat dilakukan secara verbal atau dengan kata-kata secara lisan
ataupun tulisan. Dapat juga dilakukan secara non-verbal atau dengan bahasa
isyarat yang terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah, gerakan tangan, mata,
dan bagian tubuh lainnya.
Proses
Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana sang
komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan sehingga dapat menciptakan
suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi
ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya.
Proses komunikasi banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri:
1. Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama. Yaitu:
a. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan.
b. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu
sendiri)
c. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
2. Model Komunikasi David K. Berlo
Dalam model komunikasi David K. Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 proses utama, yaitu SMCR (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
Komunikasi menurut Onong
U. Effendy adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari pengertian tersebut
menunjukkan bahwa ada unsur penting dalam proses komunikasi yang harus
dipenuhi, yaitu:
1. Komunikator
Bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi.
Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang
berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Komunikator tidak
hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan respons dan
menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari proses komunikasi yang
berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pesan / Informasi
Pesan merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran, atau perantara
lain. Pesan ini memiliki inti, yakni mengarah pada usaha untuk mengubah sikap
dan tingkah laku komunikan. Inti pesan akan selalu mengarah pada tujuan akhir
komunikasi itu.
3. Sarana komunikasi / Channel
Sarana komunikasi / channel biasa disebut dengan media
yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi. Pemilihan sarana
/ media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan
disampaikan.
4. Komunikan / Penerima / Receiver
Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih.
Dalam proses komunikasi, komunikan adalah elemen penting karena dialah yang
menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti pesan
yang disampaikan dengan baik.
5. Umpan balik / Feedback
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang
dinamis, komunikator dan komunikan terus menerus bertukar peran.
6. Dampak / Effect
Dampak merupakan perbedaan yang dialami oleh komunikan
sebelum dan sesudah menerima pesan. Bila sikap dan tingkah laku komunikan
berubah sesuai dengan isi pesan maka komunikasi telah berjalan dengan baik.
Dampak / efek sesungguhnya dapat dilihat dari personal opinion, public opinion,
maupun majority opinion. Namun semuanya mengarah kepada perubahan yang terjadi
pada komunikan setelah menerima pesan.
Proses komunikasi terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu
proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder.
1. Proses Komunikasi Secara Primer
Proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa, gambar, isyarat, warna, dan
lainnya sebagai media primer yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran
dan perasaan komunikator kepada komunikan.
Media primer yang paling banyak digunakan dalam komunikasi
adalah bahasa. Akan tetapi, sebuah perkataan belum tentu mengandung makna yang
sama bagi semua orang.
Kata-kata mengandung dua jenis pengertian, yaitu
pengertian denotatif dan konotatif. Pengertian denotatif adalah yang mengandung
arti sesungguhnya sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary meaning) dan
diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan kebudayaan dan bahasa yang
sama. Sedangkan pengertian konotatif adalah yang mengandung pengertian
emosional atau mengandung penilaian tertentu.
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media primer.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam
melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat
yang relatif juga atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, majalah, surat kabar,
radio, televisi, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering dipergunakan
dalam komunikasi.
Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan
dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu. Dalam mengatur
lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator disini
harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakannya.
Penentuan media yang dipergunakan sebagai hasil pilihan dari sekian banyak
alternatif perlu didasari pertimbangan mengenai siapa komunikan yang akan
dituju.
Bentuk-bentuk
Komunikasi
1. Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)
Komunikasi interpersonal ialah komunikasi antara dua
orang dan terjadi kontak langsung dalam percakapan. “Komunikasi antar pribadi
(Interpersonal Communication) yaitu komunikasi yang terjadi di antara satu
individu dengan individu yang lain” - (Littlejohn, 1999). Hal ini dapat
mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan,
komunikasi nonverbal, dan banyak lagi.
Komunikasi ini bisa disebut efektif apabila komunikasi
dapat menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi
tersebut. Dibawah ini efektifitas antarpribadi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
·
Efektifitas
Perspektif Humaris, ciri-cirinya ialah:
a. Keterbukaan (openness)
b. Empati (empathy)
c. Dukungan (supportiveness)
d. Rasa positif (positiveness)
e. Kesetaraan (equality)
·
Efektifitas
Perspektif Pragmatis, ciri-cirinya ialah:
a. Bersikap yakin
b. Kebersamaan
c. Manajemen interaksi
d. Orientasi pada orang lain.
2. Komunikasi Intrapersonal (Komunikasi Intrapribadi)
Komunikasi intrapersonal adalah proses komunikasi yang
berlangsung dalam diri seseorang. Komunikasi intrapersonal merupakan
keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari
pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan.
Komunikasi ini berfungsi untuk mengembangkan kreatifitas
imajinasi, memahami, dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan
berfikir sebelum mengambil suatu keputusan. Komunikasi ini juga akan menjadikan
seseorang agar tetap sadar akan kejadian disekitarnya.
3. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi
yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik
(radio, televisi).
Ciri-ciri komunikasi massa:
a. Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media)
yang jelas.
b. Komunikator memiliki keahlian tertentu.
c. Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan
terencana.
d. Khalayak yang dituju heterogen dan anonym.
e. Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan.
f. Ada pengaruh yang dikehendaki.
g. Dalam konteks sosial terjadi saling mempengaruhi antara
media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.
h. Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan
komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.
4. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung
antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat,
pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,
mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut
(Deddy Mulyana, 2005).
Ciri-ciri komunikasi Kelompok :
a. Jumlah lebih dari dua orang.
b. Formal/Informal.
c. Terencana.
Cara Komunikasi dengan baik
Cara
berkomunikasi yang baik ada beberapa aturan atau cara yaitu sebagai berikut:
1. Completeness,
Lengkap!
2. Conciseness,
Ringkas!
3. Consideration,
Penuh Pertimbangan!
4. Clarity,
Jelas!
5. Concreteness,
Nyata!
6. Conrtesy,
Tata Krama!
7. Correctness,
Benar!
Itu
adalah beberapa aturan atau tata cara dalam melakukan komunikasi yang baik dan
efektif.
Komunikasi
efektif akan berjalan dengan baik jika yang dibicaran tepat sasaran, berhasil
guna mencapai tujuan yang ingin di bicarakan. Suatu komunikasi juga di katakan
efektif jika informasi, pikrian,atau pesan yang disampaikan diterima dengan
baik sehingga menciptakan kesamaan presepsi.
Contoh Kasus Komunikasi
Komunikasi
yang sederhana dalam kehidupan sehari hari yaitu seorang guru yang menjelaskana
suatu mata pelajaran kepada siswa, guru akan menyamapaikan informasikepada
siswa yang berperan sebagai penerima informasi. Tanpa adanya komunikasi dengan
siswa seorang guru mungkin akan sedikit kesulitan dalam menyapaikan informasi
untuk siswa tersebut yang harusnya diterima siswa tidak akan tersamapikan atau
siatu informasi yang disapaikan gutu tidak serta merta bisa di cerna oleh pada
siswa dengan mudah karna adanya keterbatasan kemampuan penalaran, jadi
komunikasi yang bai kadalah informasi yang bisa disamapaikan denga baik oleh si
pemberi dan dapat di pahami oleh si penerima informasi agar komunikasinya
menjadi efektif sebagai hakikat komunikasi pada umumnya.
Sumber
Referensi
Indah Kusumastuti,
Yatri (2009). “Chapter 2: Komunikasi dalam Organisasi”. Komunikasi Bisnis
(edisi ke-edisi ke-1). IPB Press. ISBN 978-979-493-205-6.
Onong Uchjana
Effendy, 2005. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya : Bandung.
Sumber : Nawangsari,
Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Depok. Universitas Gunadarma
Templat:Prof. Deddy
Mulyana, M.A., Ph.D. ; ilmu komunikasi suatu pengantar ; PT Remaja Rosdakarya ;
Bandung
Tommy Suprapto,
M.Si.2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yokyakarta:Media
Pressindo
Verderber, Rudolph F.
(2005). “Chapter 4: Communicating through Nonverbal Behaviour”. Communicate!
(edisi ke-edisi ke-11). Wadsworth. ISBN 0-534-73936-4.
Wiryanto. Pengantar
Ilmu Komunikasi. Grasindo
Komentar
Posting Komentar